Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Alternatif CDI Satria 2T Dengan performa Di Atas Rata-Rata.

Satria 2t yang kita ketahui saat ini memang adalah motor primadona pada masa nya. siapa yang tidak kenal dengan motor suzuki keluaran masa kejayaan bapak presiden suharto ini?

Meski sudah memiliki umur yang cukup tua, motor suzuki satria R ini hingga saat ini masih memiliki kehormatan yang sangat tinggi bagi pecintanya yang sangat mengidam-idam kan kendaraan yang satu ini. 

Bahkan saya sendiri adalah salah satu dari ribuan pecinta satria hiu 2 tak tersebut.

CDI BRT Khusus untuk satria 2t

Meski saya adalah pecinta satria 2T akan tetapi saya sudah melakukan banyam modifikasi terhadap motor tersebut.

Karena saya sangat menyukai motor cross dan unit yang tersedia ada saat itu hanya ada satria 2T maka dengan cemerlangnya timbul lah ide untuk menggunakan mesin satria dengan rangka trail.

Seperti yang kita ketahui bahwa motor trail membutuh kan kesetabilan yang lebih dari segala arah, mau itu bagian minyak begitu juga dengan pengapian.

Jika tidak, motor akan ngempos saat di jalur dan pastinya tidak mendapat kenyamanan bagi penunggang nya.

Hal ini sempat membuat saya mengalami kebingungan dan hampir menyerah untuk melanjutkan ide yang sudah saya fikir kan matang-matang.

Kalau kita lihat dari spek mesin satria hiu 2T, motor ini menggunakan pengapian DC yang dimana membutuh kan bantuan dari arus 12 volt.

Motor ini juga menggunakan sistem kopling manual dengan jumlah kampas kopling 5 keping, bahan bakar yang di gunakan adalah menggunakan oli samping.

Mode mesin tegak, karburator standart nya karburator skep 26.

Jika kita menilai dari spek yang tersedia di atas, Tentu lah sangan mumpuni untuk menjangkau jalur yang berlumpur, akan tetapi kembali lagi ke perakit motor tersebut, apakah sanggup mengungkap kelemahan dari mesin yang satu ini?

Jika tidak maka saya akan membocor kan sedikit kelemahan nya disini, Bagi kamu yang memiliki motor yang satu ini tidak usah gusar lagi dalam melakukan penuntasan masalah nya.

Hal yang sangat paling tidak bisa di bayang kna dari motor ini adalah bagian pengapian nya, yang dimana CDI original dari suzuki satria R ini sangat lah mahal dan cukup sulit di dapatkan untuk saat ini.

Dan mungkin juga sudah tidak ada lagi di pasaran seperti di showroom atau di toko sparepart terbesar yang pernah kamu ketahui di kota mu.

Saya juga sempat bingung dengan perakitan sistem pengapian nya saat ini, saya sudah menggunakan CDI satria r merk TKD, Fukuyama, takayama dan bahkan saya sudah melakukan modifikasi di pengapian nya menggunakan CDI Shogun badak, satria Fu, Jupiter Z burhan dan lain nya.

Akan tetapi saya tidak menemukan performa yang tepat saat di bawa ngejalur di lumpur, karena terkadang mesin mengalami sendat, ngompos di gas tengah dan saat di gas full motor lebih cenderung brebet.

Saya sudah melakukan penyetelan di bagian karburator hingga mengganti nya dengan PE 28 dan PE 30 akan tetapi kasus nya tetap sama.

Maka dari itu saya belajar mengenal sistem dari mesin ini, saya melakukan riset mulai dari sistem pembakaran, pengapian hingga sistem putaran mesin.

Setelah mulai menemukan sedikit celah dan beruntung nya saya kedatangan konsumen satria yang sama juga.

Dengan nada memohon saya meminjam CDI dari motor konsumen tersebut untuk melakukan pengetesan dan hasil nya sangat stabil dengan bahagianya saya langsung mencari alasan kenapa CDI satria ini di badrol sangat mahal dan ternyata saya menemukan bahwa Suzuki di masa lampau sangat mengutamakan kesetabilan dari pengapian setiap produk nya.

Mulai dari Shogun Badak, Satria R, Smash, RC 100 dan masih banyak lagi motor suzuki yang memiliki kualitas pengapian di atas rata-rata dari motor lainnya.

Hal itu bisa kita lihat dengan mudah dari banyak nya pecinta motor kencang mencari bagian dari pengapian suzuki zaman old, seperti CDI Original shogun badak, Pengapian komplit RC 100 hingga CDI Satria R 120 yang saat ini kita bahas.

Setelah mendaptkan sedikit petunjuk maka saya melakukan pencarian di berbagai grub facebook, toko online hingga berkelana ke toko sparepart luar kota,.

Akan tetapi saya tidak bisa menemukan dan bahkan mendapat kan CDI Satria R 120 Original, kebanyakan yang merk biasa saja.

Hingga hampir menyerah dengan keadaan saat itu dan sampai akhirnya saya menemukan satu teman lama saat di bengkel sewaktu kita masih dalam posisi pelajar,

Dia menyarankan menggunakan part racing yang pada saat itu sangat di minati oleh kalangan kaum muda untuk menaikkan performa mesin motor mereka.

Maka saya segera melakukan perbanding, saat itu saya menemukan dua merk yang paling di minati di indonesia dan pastinya memiliki rank tertinggi, yaitu BRT Dan Rextor.

Kedua merk ini memiliki penawaran yang sangat memuaskan jika di lihat dari iklan marketing mereka, yang dimana mereka paling gencar menawarkan tentang kesetabilan pengapian dari produk mereka.

Setelah melakukan perbandingan kualitas serta harga maka saat itu saya memutus kan menggunakan BRT saja yang dimana harga yang di tawarkan juga tidak begitu membuat pusing kantong.

Jika di bandingkan dengan rextor pastinya sangat jauh dan pastinya kualitas dan performa yang di berikan tentu mungkin lebih memuaskn dari merk BRT.

Akan tetapi saya tidak tahu karena saya belum mencoba dari merk yang satu ini, mungkin kamu yang sudah pernah mencoba CDI dari Rextor bisa berbagi di kolom komentar.

Okeh, kembali lagi. Saat menggunakan BRT yang saat itu saya membeli sesuai motor saya yaitu satria 120 R.

Saya melakukan pengecekan kembali pada kabel kelistrikan hingga karburator yang sudah saya pasang dan ketika saya sudh memastikan tidak ada lagi yang di khawatirkan dari jalur perakitan kabel CDI Satria R 120 maka saya melakukan pemasangan CDI BRT yang saya beli tersebut dan melakukan test Drive.

Anda tahu semua apa yang saya rasakan pada saat itu? 

Bahagia, senang, puas dan merasa sukses  dalam pengerjaan project ini, semua waktu yang sudah di keluarkan akhir nya tidak sia-sia melainkan berbuah manis.

Hasil yang saya dapat kan saat menggunakan CDI BRT Satria R 120 adalah, kesetabilan pengapian yang baik, Kebiasaan mesin satria yang suka ngejut-ngejut hilang.
 "Jika kamu pengendara satria 2T pasti tahu dengan kebiasaan yang satu ini pada mesin ya" 

Tidak berlimit saat di gas full, Irit pemakaian aki, Respon lebih tepat sasaran dan masih banyaj lagi nilai plus nya.

Harga dari cdi ini juga lebih murah dari cdi original suzuki satria bahkan 60% lebih murah, Meski harga lebih murah kualitas dan performa yang di hasilkan jauh lebih memuaskan dari cdi original nya.

Jadi, jika kamu pemilik motor yang satu ini dan mengalami kesulitan untuk menemukan pengapian nya, lebih tepat nya CDI maka saya jauh lebih menyaran kan menggunakan BRT Saja atau jika isi kantong cukup kamu juga bisa coba tuh merk rextor dan pastinya kasih info kesini lewat kolom komentar ya tentang kualitas nya agar kita semua yang ada disini juga ikut serta mengetahui kualitas nya.